Batik Toraja Sulawesi Selatan
Riwayat batik di Indonesia memiliki sejarah panjang, setiap wilayah di
Nusantara, batik memiliki perkembangan dan kisah yang menarik.
Keberadaan Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan yang besar, makmur, dan
mengalami masa kejayaan selama beberapa abad telah membuat tradisi dan
kebudayaannya mengakar kuat di wilayah Nusantara, termasuk di antaranya
seni batik.
Penting untuk diketahui bahwa wilayah di Indonesia yang tidak terlansir
pengaruh Hindu seperti Toraja pernah berkembang batik yang dibuat dengan
teknik wax-resist dyeing. Teknik tersebut adalah sebutan internasional
dari teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah
pewarnaan sebagian dari kain.
Batik Toraja (http://dewey.petra.ac.id)
Posisi geografis Toraja yang terisolasi di pegunungan, membuat para ahli
menduga lokasi ini adalah tempat dimana batik berasal. Coraknya tidak
dipengaruhi India sebagaimana sejarah batik Jawa yang dikenalkan pada
jaman Raja Lembu Amiluhur (Jenggala), sehingga batik Toraja ini memunculkan teori boleh jadi Indonesia juga melahirkan batik pertama.
Motif
Batik Toraja motif rumah adat (http://desemberxx.blogspot.com)
Motif Batik Toraja begitu beragam dan memiliki filosofi tertentu.
misalnya seperti motif Pare Allo yang berarti matahari dan bentuk bulat
menyerupai matahari yang bersinar. Ada yng disebut Pa’teddong yang
berarti kepala kerbau dan menjadi lambang kebesaran di daerah Toraja
Kemudian ada yang dinamakan Poya Mundudan yang dalam bahasa Indonesia
berarti burung belibis.
Batik Toraja adalah hasil dari pengembangan budaya yang awalnya hanya
bisa dinikmati dalam bentuk ukiran di rumah adat, tetapi seiring dengan
berkembangnya waktu dan peradaban, maka dikembangkan dalam bentuk batik.
Batik Toraja motif rumah adat (http://desemberxx.blogspot.com)
Warna
Batik Ma’a dan Sarita (http://budayatoraya.blogspot.com)
Warna khas Batik Toraja adalah hitam, merah, putih dan kuning. Untuk
warna kombinasi setelah kain dicap, kemudian di celup dengan pewarna dan
selanjutnya beberapa garis motif ditutup dengan warna yang berbeda.
Banyak yang mengatakan bahwa Batik Toraja identik dengan Batik Jogja.
Memperkaya khasanah budaya, Toraja juga memiliki kerajinan tangan ini
yang unik dijadikan buah tangan para wisatawan.
Jangan Mati Sebelum Ke Toraja. Inilah slogan yang pernah dikumandangkan
oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo untuk menarik
wisatawan baik domestik maupun mancanegara agar mengunjungi Sulawesi
Selatan dan terkhusus untuk Kabupaten Tana Toraja. Slogan ini
menggambarkan bahwa belum lengkap perjalanan wisata anda jika belum
pernah memijakkan kaki di salah satu daerah wisata Sulawesi Selatan ini.
Yuk, kita kunjungi Toraja dan temukan batik khas nya.